Mengapa Uang juga Disebut Duit?

Dalam percakapan sehari-hari, ada banyak orang di Indonesia yang menyebut uang dengan nama duit. Dari mana asal-usul istilah itu, dan bagaimana sejarahnya?

Sebenarnya, duit adalah nama pecahan uang koin Belanda. Uang 1 gulden sama dengan 160 duit. Duit adalah koin Belanda senilai 2 penning, dengan 8 duit sama dengan 1 kelip. Itu tak jauh beda dengan ratus atau ribu di zaman sekarang. Uang 10 ratus (seratus rupiah sebanyak 10 buah) disebut 1 ribu atau seribu. Sedang 1.000 rupiah sebanyak seribu lembar dinamai 1 juta. 

Karenanya, ketika rakyat Indonesia masih dijajah Belanda, istilah “duit” pun sering digunakan, karena pada masa itu mata uang yang digunakan memang mata uang Belanda. Ketika akhirnya Indonesia merdeka dan Belanda telah pulang ke negaranya, beberapa “warisan” mereka masih digunakan, salah satunya sebutan duit. Selain di Indonesia, sebutan duit juga kadang masih digunakan di Malaysia.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Mengapa Manusia Bisa Mati?

Manusia mati secara alami karena sel yang ada mati. Setelah melakukan tugas-tugasnya, miliaran sel di tubuh manusia mati tiap harinya dan memberi kesempatan bagi sel-sel baru muncul.

Sel tua membuat manusia menua. Di dalam sel, telomere pada tiap kromosom yang menyimpan informasi genetik akan hilang bersama dengan divisi sel. Awalnya seperti dikutip sciencedaily, telomere cukup panjang untuk mengingat.

Namun, setelah mencapai panjang tertentu, informasi akan hilang. Ketika sel yang terprogram mati menjadi rusak, hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti kanker dan alzheimer. Kerusakan dari paparan sinar ultraviolet dan radikal bebas membuat sel-sel menjadi menua.

Tapi, jangan putus asa. Para ilmuwan berhasil memperpanjang kehidupan lalat, cacing dan tikus melalui utak-atik genetik atau teknologi yang meniru efek pembatasan kalori. Beberapa riset menunjukkan suatu hari nanti manusia bisa hidup hingga 140 tahun. 

SUKA ES ? BACA INI DULU.

Siapa tidak suka es ? hampir setiap hari kita disuguhi dengan berbagai macam jenis minuman dingin menyegarkan ini. Namun perlu diwaspadai pula jika saat ini banyak pabrik pembuatan ES yg memanfaatkan bahan baku dari air mentah. Berikut cara membedakan es batu yang dibuat dari air mentah dengan es batu yang dibuat dari air yang telah dimasak seperti yang di kutip dari forum.kompas.com:

1. Perhatikan warna es batu
Es batu yang dibuat dari air mentah memiliki warna yang Putih. Secara ilmiah, air yang bersuhu dingin akan meyebabkan udara terperangkap di dalam air, sehingga ketika air tersebut membeku maka akan tampak gelembung udara tadi menjadi berwarna putih seperti salju

2. Jumlah gelembung es batu mentah
Gelembung-gelembung udara akan tampak di dalam es dengan jumlah yang begitu besar

3. Kejernihan es batu yang menggunakan air masak akan terlihat lebih jernih dan sangat bening. Hal ini dikarenakan udara sudah lepas ketika proses pemasakan air. Es batu juga akan terlihat jernih tanpa kotoran karena sebelum dijadikan es, terlebih dahulu air yang sudah dimasak didinginkan sehingga kotoran-kotoran air akan mengendap seluruhnya

4. Gelembung es batu masak
Secara Ilmiah, walaupun saat pendinginan air menjadi es pada suhu 0 derajat, udara tidak bisa masuk kedalam pembungkus es batu sehingga sangat sedikit gelembung yang terperangkap di dalam es batu. Ini juga membuktikan, kandungan udara di dalam air menjadi berkurang.

semoga tips ringan ini bermanfaat.